Penerapan Recirculating Aquaculture System (RAS) pada Kolam Bundar untuk Budidaya Lele Dumbo (Clarias gariepinus) di Tambak Wedi Kenjeran, Surabaya

Authors

  • Rozi Rozi Departemen Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga
  • Akhmad Taufiq Mukti Departemen Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga
  • Rahayu Kusdarwati Departemen Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.53299/bajpm.v5i4.2691

Keywords:

recirculating aquaculture system, Clarias gariepinus, kolam bundar, kualitas air, Life below water

Abstract

Kelompok pembudidaya lele di Tambak Wedi menghadapi dua masalah utama: biaya pakan mencapai 60–70% total produksi dan penurunan mutu air ketika penghematan dilakukan dengan pakan kurang higienis. Program pengabdian ini (Agustus–September 2020) bertujuan menerapkan Recirculating Aquaculture System (RAS) pada kolam bundar untuk budidaya lele dumbo, meningkatkan kapasitas mitra dalam manajemen pakan, biosekuriti, dan perawatan filter, serta menyusun SOP berbasis CBIB yang mudah direplikasi. Subjek kegiatan adalah Paguyuban Pembudidaya Ikan Lele Tambak Wedi dan dua kolam bundar Ø≈2 m berisi benih lele dumbo (20 ekor/m³; P0 konvensional, P1 RAS). Instrumen evaluasi meliputi kuesioner need assessment dan pre–post singkat, lembar observasi kepatuhan SOP, serta logbook harian kualitas air (suhu, DO, TAN), pertumbuhan (ΔW, ΔL), kelangsungan hidup (SR), dan FCR. Dalam uji 30 hari, P1 menjaga TAN lebih rendah dan DO lebih stabil; ΔW dan SR di P1 (≈39,15 g; ≈97%) lebih tinggi dibanding P0 (≈33,19 g; ≈93%), dengan FCR membaik (≈1,4 vs ≈1,6). Kepatuhan SOP meningkat dari ~68% menjadi ~92%. RAS pada kolam bundar terbukti layak untuk lingkungan padat penduduk, menstabilkan kualitas air, meningkatkan kinerja budidaya, dan mengefisienkan pakan.

References

Badiola, M., Mendiola, D., & Bostock, J. (2012). Recirculating aquaculture systems (RAS) analysis: Main issues on management and future challenges. Aquacultural Engineering, 51, 26–35. https://doi.org/10.1016/j.aquaeng.2012.07.004

Hariyadi, H., & Andriawan, S. (2022). Pelatihan aquascape untuk kelompok pemuda dan mahasiswa Muhammadiyah “Al Muflikhun” Jetak Lor Desa Mulyoagung. Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 547–554. https://doi.org/10.46576/rjpkm.v3i2.1915

Khodijah, D., Rachmawati, D., & Pinandoyo. (2015). Performa pertumbuhan benih ikan lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) dengan penambahan enzim papain dalam pakan buatan. Journal of Aquaculture Management and Technology, 4(2), 35–43.

Kurniawan, A., Rachmawati, D., & Samidjan, I. (2017). Pengaruh substitusi silase tepung bulu dalam pakan buatan terhadap pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan benih ikan lele (Clarias gariepinus). Journal of Aquaculture Management and Technology, 6(2), 1–9.

Lekang, O.-I. (2007). Aquaculture engineering. Blackwell Publishing.

Oktavianawati, I., & Sulistiyo, Y. A. (2016). Pelatihan dan penerapan teknologi pembuatan pakan alternatif ikan lele pada kelompok petani ikan di Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember. Artikel pengabdian kepada masyarakat, Universitas Jember.

Martins, C. I. M., Eding, E. H., Verdegem, M. C. J., Heinsbroek, L. T. N., Schneider, O., Blancheton, J. P., Roque d’Orbcastel, E., & Verreth, J. A. J. (2010). New developments in recirculating aquaculture systems in Europe: A perspective on environmental sustainability. Aquacultural Engineering, 43(3), 83–93. https://doi.org/10.1016/j.aquaeng.2010.09.002

Rachmawati, D., Samidjan, I., Hutabarat, J., Windarto, S., & Nugroho, R. A. (2019). Performa efisiensi pakan dan pertumbuhan lele Sangkuriang. Sains Akuakultur Tropis, 3(2), 60–66.

Rakocy, J. E. (2012). Aquaponics: Integrating fish and plant culture in recirculating systems. In M. B. Timmons & J. M. Ebeling (Eds.), Aquaculture production systems (pp. 344–386). Wiley-Blackwell.

Rosmawati, C., Ningsih, N. K., & Faridayani, F. (2023). Penerapan pembelajaran aquascape untuk meningkatkan kreativitas pada anak usia dini. DHARMAKARYA: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, 12(4).

Samsundari, S., & Wirawan, G. A. (2013). Analisis penerapan biofilter dalam sistem resirkulasi. Jurnal Gamma, 8(2), 86–97.

Sarida, M., Mufita, H., Hidayat, M. A., Alfina, R., Sulistiono, W. E., Setyawan, A., & Azizah, A. (2025). Utilizing Internet of Things (IoT) technology in recirculating aquaculture systems for enhancing water quality and health of catfish (Clarias sp.) at Pokdakan Bintang Rosela Jaya, Pringsewu. Journal of Community Service and Society Empowerment, 3(2), 229–237. https://doi.org/10.59653/jcsse.v3i02.1788

Summerfelt, S. T., & Vinci, B. J. (2008). Better management practices for recirculating aquaculture systems. In C. S. Tucker & J. A. Hargreaves (Eds.), Environmental best management practices for aquaculture (pp. 389–426). Blackwell Publishing.

Timmons, M. B., & Ebeling, J. M. (2013). Recirculating aquaculture (3rd ed.). Cayuga Aqua Ventures.

Yanuhar, U., Wuragil, D. K., Suryanto, H., Mufidah, R., Adhitya, D. S. T., Caesar, N. R., Pahlefi, R., & Wardani, N. P. (2022). PKM penerapan recirculating aquaculture system untuk pengelolaan air dan kesehatan ikan berkelanjutan di Pokdakan ROI Lele Kabupaten Malang. Jurnal Pengabdian Pendidikan dan Teknologi, 3(2), 159–165.

Downloads

Published

2025-11-23