JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa <p style="text-align: justify;"><strong>JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA</strong> memiliki e-ISSN: <strong><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20210609520716430" target="_blank" rel="noopener">2797-6467</a></strong> dan p-ISSN: <strong><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20210609140843928" target="_blank" rel="noopener">2797-6475</a></strong>, menerbitkan jurnal hasil kajian teori dan penelitian pada pendidikan matematika dan IPA, baik hasil kajian dan penelitian pendidikan secara umum maupun hasil kajian dan penelitian pembelajaran dalam bidang pendidikan matematika dan IPA. JagoMIPA menerima artikel yang sesuai dengan ketentuan maupun <a href="https://drive.google.com/uc?export=download&amp;id=1rmW0nSKWQW67nhuf4H7naTTRgCg5cCZ5" target="_blank" rel="noopener"><strong><em>template</em></strong></a> yang sudah disediakan oleh pengelola. JagoMIPA adalah jurnal akses terbuka dibawah naungan <a href="https://bimaberilmu.com/" target="_blank" rel="noopener"><strong>Yayasan Pendidikan Bima Berilmu</strong></a> yang bertujuan menyebarkan keilmuan dan inovasi pendidikan dan pembelajaran yang dapat dimanfaatkan dan menunjang kegiatan dosen, guru, mahasiswa, maupun praktisi pendidikan lainnya dibidang pendidikan matematika dan IPA. <strong>JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA</strong><span style="font-size: 11.0pt; font-family: 'Segoe UI','sans-serif';"> merupakan jurnal <strong>Terakreditasi Sinta 4</strong>, terbit 4 kali dalam setahun yaitu bulan <strong>Maret, Juni, September, dan Desember</strong>.</span></p> Yayasan Pendidikan Bima Berilmu en-US JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA 2797-6475 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Missouri Mathematics Project Berbasis Problem Solving https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2242 <p>Kemampuan siswa dalam <em>problem solving </em>matematika yang masih tergolong rendah menjadi alasan utama dilaksanakannya penelitian ini. Salah satu penyebabnya ialah model pembelajaran yang masih terbatas serta belum mampu mendorong siswa menganalisis secara mendalam. Berdasarkan tantangan tersebut, penelitian ini memiliki tujuan untuk menyusun perangkat ajar dengan menggunakan model <em>missouri mathematics project </em>berbasis <em>problem solving</em>. Penerapan pendekatan pengembangan model 4D dari Thiagarajan yang mencakup tahap mendefinisikan, merancang, mengembangkan serta penyebarluasan digunakan dalam penelitian. Namun, tahap penyebaran hasil belum dapat dilakukan karena waktu penelitian yang terbatas. Perangkat yang dirancang pada penelitian ini meliputi RPP, LKS, serta soal tes untuk pemecahan masalah. Data pada penelitian ini dikumpulkan menggunakan instrumen berupa lembar validasi untuk perangkat pembelajaran beserta soal tes. Hasil perolehan rata-rata nilai validator untuk RPP, LKS, serta soal secara berurut ialah 4,38, 4,37, dan 4,18 yang tergolong valid. Sehingga, hasil pengembangan perangkat pembelajaran ini valid serta dapat diimplementasikan dalam kegiatan belajar. Diharapkan adanya tambahan perangkat pembelajaran lain dengan menyisipkan materi lain sesuai dengan jenjang dan karakteristik siswa, serta LKS sebaiknya memuat <em>scaffolding </em>yang mampu memfasilitasi siswa untuk mengkonstruk materi.</p> Anggar Titis Prayitno Maulidianah Maulidianah Mohamad Riyadi Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-10-03 2025-10-03 5 4 1176 1184 10.53299/jagomipa.v5i4.2242 Pengembangan Modul Ajar Kurikulum Merdeka Berbasis Etnomatematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa UPTD SMP Negeri 5 Gunungsitoli https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2647 <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan produk modul ajar berbasis etnomatematika yang valid, praktis dan efektif untuk Kurikulum Merdeka, yang akan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini dilaksanakan di UPTD SMP Negeri 5 Gunungsitoli pada semester ganjil tahun ajaran 2024/2025, yang termasuk dalam jenis penelitian pengembangan dengan model 4D (<em>Define, Design, Development, Dissemination)</em>. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, validator modul ajar I (92,22%), validator modul ajar II (94,44%), dan validator modul ajar III (95,55%) menilai kualitas modul ajar kurikulum merdeka berbasis etnomatematika yang dibuat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa memenuhi syarat sebagai sangat layak. Dengan rata-rata persentase kepraktisan sebesar 83,72% dan persentase efektivitas sebesar 90,62%, modul ajar ini juga terbukti sangat bermanfaat. Dengan demikian, telah dihasilkan sebuah modul ajar berbasis etnomatematika yang dapat mendukung peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa serta telah terbukti bermanfaat, praktis, dan berhasil digunakan secara optimal dalam proses pengajaran matematika.</p> Sadar Riang Lase Ratna Natalia Mendrofa Sadiana Lase Yakin Niat Telaumbanua Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-10-03 2025-10-03 5 4 1185 1200 10.53299/jagomipa.v5i4.2647 Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Strategi Scaffolding untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika dan Kemampuan Komunikasi https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2649 <p>Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dampak penggunaan metode pembelajaran inkuiri terbimbing yang digabungkan dengan strategi <em>Scaffolding</em> terhadap pemahaman konsep fisika dan kemampuan komunikasi siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain <em>pre-experimental</em>. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI fase F di MAN Ende pada tahun ajaran 2025/2026, sedangkan sampel penelitian kelas XI F 3 yang berjumlah 31 siswa. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik <em>purposive sampling</em>. Data diperoleh melalui ujian, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), serta lembar observasi. Data yang dianalisis adalah hasil ujian pemahaman konsep fisika terkait materi usaha dan energi serta temuan observasi mengenai kemampuan komunikasi siswa. Analisis data dilakukan dengan uji normalitas dan uji t (<em>One-Sample Test</em> dan <em>Paired Sample Test</em>). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis <em>Scaffolding</em> memberikan dampak positif terhadap pemahaman konsep fisika siswa. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata skor dari <em>pre-test</em> sebesar 42,13 menjadi 85,94 pada <em>post-test</em>. Selain itu, strategi pembelajaran ini juga berkontribusi pada peningkatan kemampuan komunikasi siswa, yang mengindikasikan adanya pengaruh signifikan setelah diterapkannya model pembelajaran tersebut.</p> Adzkiya Salsabila Muhammad Aloisius Harso Antonia Fransiska Laka Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-10-03 2025-10-03 5 4 1201 1214 10.53299/jagomipa.v5i4.2649 Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbantuan Padlet untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2657 <p>Pada penelitian ini peneliti ingin mengembangan bahan ajar fisika berbantuan <em>Padlet</em>. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kelayakan, kepraktisan, serta keefektifan bahan ajar fisika berbantuan <em>Padlet </em>dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian pengembangan (<em>Research and Development</em>) dengan menggunakan model ADDIE yang mencakup lima tahapan, yaitu analisis, perancangan, pengembangan, penerapan, dan evaluasi. Subjek penelitian adalah 34 siswa kelas XI SMA Negeri 2 Ende. Pengumpulan data dilakukan melalui angket respon siswa, penilaian dari ahli media, penilaian dari ahli materi, serta tes <em>pretest</em> dan <em>posttest</em>. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji N-gain untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa setelah memanfaatkan bahan ajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk bahan ajar fisika berbantuan<em> Padlet</em> layak digunakan sebagai sumber belajar. Hal ini dibuktikan dengan penilaian ahli media sebesar 94% dan ahli materi sebesar 98% yang termasuk dalam kriteria sangat layak. Uji coba terbatas kepada siswa juga menunjukkan respon positif dengan rata-rata penilaian sebesar 88,24% sehingga dinyatakan sangat layak. Selain itu, hasil uji N-gain diperoleh sebesar 0,72 dengan kategori tinggi yang menandakan adanya peningkatan signifikan kemampuan berpikir kritis siswa. Uji efektivitas juga menunjukkan nilai 88% dengan kategori efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar fisika berbantuan Padlet tidak hanya valid dan efektif, tetapi juga mudah diterapkan dalam proses pembelajaran. Produk ini dapat dijadikan pilihan inovatif bagi guru dalam menghadirkan media interaktif yang mendorong siswa untuk lebih aktif, kreatif, serta terlibat dalam kegiatan belajar. Oleh karena itu, bahan ajar ini berpotensi mendukung tercapainya tujuan kurikulum, terutama dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa di tingkat SMA.</p> Yuliana Muku Menge Yasinta Embu Ika Aloisius Harso Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-10-03 2025-10-03 5 4 1215 1223 10.53299/jagomipa.v5i4.2657 Analisis Potensi Miskonsepsi pada Materi Matriks dalam Buku Ajar Matematika Tingkat Lanjut Kelas XI https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2676 <p>Miskonsepsi dalam pembelajaran matematika, khususnya pada materi matriks, masih menjadi persoalan mendasar yang berdampak pada pemahaman siswa di tingkat lanjut. Buku ajar sebagai sumber belajar utama berperan penting dalam membentuk konsep dasar, sehingga kualitas penyajiannya perlu ditinjau secara kritis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi miskonsepsi yang muncul dari penyajian materi jenis-jenis matriks pada buku ajar Matematika Tingkat Lanjut kelas XI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik analisis dokumen, yaitu menelaah definisi, notasi, ilustrasi, dan contoh yang disajikan dalam bab matriks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sejumlah potensi miskonsepsi, di antaranya definisi yang ambigu pada matriks diagonal, ketidakjelasan notasi elemen, keterbatasan contoh pada matriks baris dan kolom, serta kesalahan dalam penyajian sifat perkalian matriks dan metode Sarrus. Potensi miskonsepsi ini dapat menghambat pemahaman konseptual siswa karena mendorong hafalan prosedural tanpa penalaran matematis yang mendalam. Simpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa perbaikan penyajian materi dalam buku ajar mutlak diperlukan, terutama melalui penggunaan bahasa yang konsisten, pemberian contoh variatif, serta penekanan pada pemahaman konsep. Temuan ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru, penulis buku, maupun pemangku kebijakan pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah menengah atas.</p> Friska Rodayana Tambunan Mutiara Zahara Ezra Patrecia Gultom Ebi Sepania Sipayung Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-10-03 2025-10-03 5 4 1224 1231 10.53299/jagomipa.v5i4.2676 Pemahaman dan Tantangan Guru dalam Implementasi Pembelajaran Etnomatematika-STEM di Sekolah Dasar Kabupaten Bima https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2711 <p>Etnomatematika hadir dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman dan makna pembelajaran matematika di sekolah. Kerangka pembelajaran Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika (STEM) diterapkan untuk meningkatkan kualitas siswa terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian ini mengeksplorasi pemahaman guru tentang kerangka kerja STEM dan etnomatematika, desain pembelajaran dan implementasinya, serta kendala yang dihadapi di sekolah dasar di Kabupaten Bima. Penelitian ini bersifat kualitatif, menggunakan tipe penelitian deskriptif eksploratif. Partisipan penelitian terdiri dari 12 guru sekolah dasar di wilayah Kabupaten Bima dipilih dengan teknik <em>purposive sampling</em>. Data dikumpulkan melalui wawancara dan analisis dokumen. Data dianalisis menggunakan pendekatan Bogdan dan Biklen. Temuan penelitian ini adalah bahwa implementasi pembelajaran STEM dan etnomatematika masih belum maksimal. Masih banyak guru yang belum menerapkan langkah-langkah pembelajaran STEM dengan baik. Pemahaman guru terhadap implementasi etnomatematika-STEM masih rendah. Pelatihan dan lokakarya STEM-Etnomatematika untuk guru sekolah dasar belum diadakan di Kabupaten Bima, padahal pelatihan atau lokakarya tersebut akan mendukung kompetensi guru. Akibatnya, guru kesulitan untuk menyusun rencana pembelajaran STEM terlebih lagi jika diintegrasikan dengan kearifan lokal budaya Mbojo Bima. Tantangan yang dihadapi adalah lemahnya kemampuan prasyarat siswa dalam kemampuan awal matematika yang menyebabkan siswa sulit untuk berpartisipasi dalam pembelajaran STEM terintegrasi Etnomatematika. Tantangan lainnya adalah kecemasan dan kurangnya kepercayaan diri guru tentang keberhasilan pembelajaran STEM terintegrasi etnomatematika, kurangnya dukungan media pembelajaran yang disediakan sekolah atau dibuat oleh guru, dan rendahnya partisipasi orang tua.</p> Sukma Mawaddah Ahyansyah Ahyansyah Daut Daut Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-10-03 2025-10-03 5 4 1232 1241 10.53299/jagomipa.v5i4.2711 Pengembangan Multimedia Interaktif pada Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Lotu https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2667 <p>Matematika merupakan mata pelajaran yang terpenting dikuasai oleh siswa di sekolah. Namun kenyataanya siswa SMP Kelas VII SMP Negeri 2 Lotu mengalami hambatan dalam proses pembelajaran karena keinginan siswa untuk belajar matematika sangat kurang. Sehingga minat dan hasil belajar siswa berkategori cukup. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan produk berupa multimedia interaktif pada pembelajaran matematika untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa yang valid, praktis dan efektif. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model 4-D (<em>Define, Design, Development, Desseminate</em>). Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Lotu, di kelas VII pada semester genap tahun ajaran 2024/2025. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara, lembaran angket dan soal tes. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas multimedia interaktif pada pembelajaran matematika untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa memiliki kategori sangat valid oleh ahli materi I dengan persentase 94,74%, ahli materi II dengan persentase 93,42% dan ahli media dengan persentase 98%, serta ahli bahasa dengan persentase 95,45%. Selanjutnya, multimedia interaktif juga sangat praktis dengan rata-rata hasil persentase kepraktisan sebesar 93,18% dan persentase keefektifan dari hasil pengolahan angket minat sebesar 87% dan hasil pengolahan tes hasil belajar siswa dengan rata-rata 81,30. Dari hasil penelitian di atas, maka pengembangan multimedia interaktif pada pembelajaran matematika untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lotu dinyatakan sudah memenuhi harapan atau tujuan penelitian.</p> Harapan Gea Ratna Natalia Mendrofa Netti Kariani Mendrofa Sadiana Lase Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-10-03 2025-10-03 5 4 1242 1255 10.53299/jagomipa.v5i4.2667 Pengembangan Modul Flipbook Digital dengan Pendekatan STEAM pada Mata Kuliah Pengetahuan Lingkungan dalam Meningkatkan Pemahaman dan Sikap Peduli Lingkungan Mahasiswa https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2722 <p>Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul flipbook digital dengan pendekatan STEAM pada mata kuliah Pengetahuan Lingkungan serta menguji kelayakan dan efektivitasnya dalam meningkatkan pemahaman dan sikap peduli lingkungan mahasiswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan model ADDIE. Instrumen penelitian meliputi lembar validasi ahli media, lembar validasi ahli materi, angket respon mahasiswa, tes pemahaman konsep, serta angket sikap peduli lingkungan. Subjek penelitian terdiri atas uji coba terbatas pada 8 mahasiswa dan uji coba lapangan pada 25 mahasiswa. Hasil validasi menunjukkan modul flipbook digital berbasis STEAM dinyatakan sangat layak, dengan skor 89,3% dari ahli media dan 90,6% dari ahli materi. Respon mahasiswa juga positif dengan skor 90% pada aspek kejelasan materi, kemudahan penggunaan, dan daya tarik. Implementasi modul pada kelompok besar memperlihatkan adanya peningkatan signifikan pemahaman konsep mahasiswa, dengan perbedaan skor pretest dan posttest dengan nilai (sig. 0,000 &lt; 0,05), selisih rata-rata -25,00, serta nilai N-Gain 57,98 pada kategori sedang. Selain itu, sikap peduli lingkungan mahasiswa juga meningkat secara signifikan, ditunjukkan oleh perbedaan skor pre-angket dan post-angket (sig. 0,000 &lt; 0,05), selisih rata-rata -29,72, dengan nilai N-Gain 80,86 pada kategori tinggi. Dengan demikian, modul flipbook digital dengan pendekatan STEAM terbukti layak dan efektif digunakan dalam pembelajaran Pengetahuan Lingkungan karena mampu meningkatkan pemahaman sekaligus menumbuhkan sikap peduli lingkungan mahasiswa.</p> Rizka Awaluddin Edi Firmansyah Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-10-03 2025-10-03 5 4 1256 1273 10.53299/jagomipa.v5i4.2722 Pengaruh Game Edukasi Educaplay terhadap Hasil dan Minat Belajar Siswa pada Pelajaran Matematika di SMP Negeri 2 Sitolu Ori https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2736 <p>Penelitian ini didasarkan dari studi awal yang dilakukan di SMP Negeri 2 Sitolu Ori dengan permasalahan rendahnya hasil belajar dan minat siswa dalam mengikuti pelajaran matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh <em>game</em> edukasi <em>educaplay</em> terhadap hasil belajar dan minat belajar siswa pada pelajaran matematika salah satunya pada materi pola bilangan. Jenis studi ini merupakan penelitian kuantitatif dengan dengan metode <em>quasi</em> eksperimen, menggunakan desain <em>non-equivalent control group</em>. Seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 77 orang menjadi populasi penelitian sedangkan sampel penelitian terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen (kelas VIII-A) yang berjumlah 24 orang dan kelas kontrol (kelas VIII-B) yang berjumlah 26 orang di SMP Negeri 2 Sitolu Ori. Sampel penelitian yang telah ditentukan akan diberikan tes berupa pertanyaan-pertanyaan esai tentang materi pola bilangan sebagai instrumen penelitian. Temuan ini diperoleh melalui uji hipotesis (<em>uii t independent</em>) di mana variabel hasil belajar dan minat belajar memiliki nilai t masing-masing sebesar 4,304 dan 2,289, dibandingkan dengan nilai t<sub>tabel</sub> sebesar 1,677. Karena t<sub>hitung</sub> &gt; t<sub>tabel</sub> maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa <em>game </em>edukasi <em>Educaplay</em> memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar dan minat matematika siswa di SMP Negeri 2 Sitolu Ori. Dengan demikian, hasil belajar dan minat siswa terhadap matematika di SMP Negeri 2 Sitolu Ori dapat dikatakan berpengaruh secara signifikan.</p> Julifen Zega Sadiana Lase Ratna Natalia Mendrofa Yakin Niat Telaumbanua Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-10-10 2025-10-10 5 4 1274 1286 10.53299/jagomipa.v5i4.2736 Pengembangan Modul Matematika Berbasis Pendekatan Saintifik dengan Menggunakan Media Papan Ice Cream sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2684 <p>Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan proses pengembangan modul matematika berbasis pendekatan saintifik dengan menggunakan papan <em>ice cream</em> yang valid, praktis dan efektif sebagai upaya peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&amp;D). Model pengembangan dari ADDIE dengan tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Subjek penelitian pada siswa kelas IIA SDN 21 Kota Bima yang berjumlah 33 siswa. Teknik pengumpulan data berupa data kuantitatif dan kualitatif. Untuk data kuantitatif berupa angket, <em>pretest, posttest, </em>dan angket. Selanjutnya data kualitatif berupa observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan didapatkan hasil kevalidan dari hasil validasi ahli pada materi matematika dengan persentase . Pada validasi ahli bahasa dengan persentase . Pada validasi ahli desain dengan persentase . Sehingga modul pembelajaran matematika berbasis pendekatan saintifik berada pada kategori sangat valid dan lalak digunakan. Kepraktisan didapatkan dari penilaian guru matematika, pengamat dan siswa di SDN 21 Kota Bima. Diperoleh skor penilaian guru matematika dengan persentase . Skor penilaian pengamat dengan persentase . Skor penilaian oleh siswa didapatkan hasil dengan demikian hasil penilaian oleh guru, pengamat dan siswa dalam kategori sangat praktis. Sedangkan pada aspek keefektifan didapatkan dari hasil analisis tes kemampuan pemecahan masalah siswa. Hasil temuan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas II SDN 21 Kota bima dinyatakan tuntas. Sehingga persentase keefektifan modul adalah 100% dengan kritria sangat efektif. Disimpulkan hasil penelitian dalam kategori yang valid, praktis dan efektif.</p> Siska Dwi Astiati Ilham Ilham Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-10-10 2025-10-10 5 4 1287 1298 10.53299/jagomipa.v5i4.2684 Kontribusi Keaktifan, Motivasi, dan Kreativitas terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMK https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2697 <p>Studi ini memiliki tujuan untuk menguji kontribusi motivasi, keaktifan, serta kreativitas pada hasil belajar matematika peserta didik. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang pengambilan datanya dilakukan melalui angket, tes, dan dokumentasi. Penelitian ini melibatkan 23 siswa yang dipilih secara acak dari salah satu SMK swasta di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Pengujian data menggunakan uji prasyarat diantaranya uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas serta uji hipotesis melalui analisis regresi linear berganda, uji F, dan uji t. Didasari dari hasil analisis statistik dengan menggunakan IBM SPSS Statistics 25, diperoleh simpulan, yaitu: (1) Ada kontribusi keaktifan yang signifikan pada hasil belajar, (2) Motivasi dan kreativitas tidak berkontribusi signifikan pada hasil belajar siswa, dan (3) Keaktifan, motivasi, dan kreativitas berkontribusi signifikan pada hasil belajar siswa dengan koefisien determinan 0,805. Hal ini menunjukkan bahwa persentase kontribusi keaktifan, motivasi, dan kreativitas pada hasil belajar siswa adalah 80,5%, sedangkan faktor lain yang mempengaruhi sisanya 19,5%. Oleh karena itu, perlu perhatian khusus pada upaya peningkatan keaktifan, motivasi, dan kreativitas agar berdampak positif pada hasil belajar matematika siswa.</p> Sikah Imel Samudra Sri Rejeki Adi Nurcahyo Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-10-16 2025-10-16 5 4 1299 1309 10.53299/jagomipa.v5i4.2697 Asesmen Diagnostik Miskonsepsi Siswa Menggunakan CRI pada Materi Perubahahan Fisika dan Kimia https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2211 <p>Penelitian ini mengidentifikasi miskonsepsi siswa kelas VII MTs Nahdatul Muslimin Kabupaten Kudus pada materi perubahan fisika dan kimia menggunakan Certainty of Response Index (CRI). Miskonsepsi adalah ketidaksesuaian pemahaman siswa dengan konsep ahli dan sulit diubah jika tidak terdeteksi. Subjek penelitian 23 siswa yang dipilih melalui purposive sampling. Instrumen tes tertulis 30 soal pilihan ganda dilengkapi skala CRI (1-4). Uji validitas menunjukkan 25 soal valid, dan reliabilitas instrumen sangat tinggi (0.981). Hasil analisis menunjukkan 44,5% siswa mengalami miskonsepsi. Miskonsepsi terbesar terjadi pada soal mengenai penyubliman kapur barus (No. 6), air mendidih (No. 14), peristiwa sehari-hari termasuk pembakaran kertas (No. 21), dan kaca pecah (No. 29), dengan persentase 50%-90%. Siswa cenderung menganggap perubahan wujud atau bentuk sebagai perubahan kimia karena adanya panas, gas, atau ketidakmampuan kembali ke bentuk semula, tanpa memahami bahwa zat baru tidak terbentuk. Miskonsepsi ini sering berakar pada prakonsepsi siswa. Disarankan penguatan konsep melalui demonstrasi dan praktikum untuk meningkatkan pemahaman dan mengatasi miskonsepsi.</p> Zahra Awwalun Nikmah Dody Rahayu Prasetyo Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-10-20 2025-10-20 5 4 1310 1319 10.53299/jagomipa.v5i4.2211 Pengembangan Modul Ajar IPA Berbasis Augmented Reality dan Etnosains Mbojo untuk Meningkatkan Keterampilan Sains Siswa SMP https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2725 <p>Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul ajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berbasis Augmented Reality (AR) dan etnosains Mbojo untuk meningkatkan keterampilan sains dan kepedulian lingkungan siswa SMP. Proses pengembangan menggunakan model ADDIE, yang mencakup lima tahap: analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Modul dirancang dengan memadukan teknologi visualisasi AR dan nilai-nilai lokal seperti praktik pertanian tradisional, konservasi alam, dan sistem sosial masyarakat Mbojo. Validasi oleh ahli media dan materi menunjukkan bahwa modul sangat valid untuk digunakan dalam pembelajaran. Uji coba dilakukan dalam skala kecil dan besar melibatkan 51 siswa. Hasil angket menunjukkan bahwa siswa menilai modul sebagai sangat praktis dan mudah digunakan. Analisis efektivitas dengan uji-t menunjukkan peningkatan signifikan pada hasil post-test siswa kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol. Modul ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman sains serta menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan. Selain itu, penggunaannya mendukung pembelajaran kontekstual dan membangun koneksi antara ilmu pengetahuan modern dan kearifan lokal. Studi ini menyoroti pentingnya inovasi pendidikan berbasis teknologi dan budaya lokal sebagai strategi pembelajaran berkelanjutan yang mendukung pengembangan karakter dan literasi sains siswa.</p> Ika Nurani Dewi Sutarto Sutarto Saiful Bakhri Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-10-20 2025-10-20 5 4 1320 1334 10.53299/jagomipa.v5i4.2725 Pengembangan Modul IPA Berbasis STEM dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2299 <p>Dalam Kurikulum Merdeka fase D, keterampilan proses sains (KPS) menjadi salah satu elemen IPA yang perlu dicapai oleh peserta didik tetapi dalam pembelajaran di sekolah elemen ini belum tercapai karena tidak adanya bahan ajar yang mendukung. Oleh karena itu, dilakukanlah pengembangan modul IPA berbasis <em>STEM</em> untuk meningkatkan KPS siswa SMP. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Mendeskripsikan validitas modul IPA berbasis <em>STEM</em>; (2) Mendeskripsikan kepraktisan modul IPA berbasis <em>STEM</em>; dan (3) Mendeskripsikan efektivitas modul IPA berbasis <em>STEM</em> untuk meningkatkan KPS siswa SMP. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilakukan dengan model ADDIE (<em>Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation</em>), menggunakan teknik pengambilan data berupa angket, observasi dan wawancara, serta tes. Adapun metode analisis data yang digunakan yaitu rumus uji validitas, kepraktisan, angket respon, dan N-Gain kemudian hasilnya dikonversi menjadi data kuantitatif deskriptif sesuai tabel keriteria yang sudah ditentukan. Hasilnya antara lain: (1) Modul IPA berbasis <em>STEM</em> dinyatakan sangat valid dengan skor sebesar 86,7%; (2) Modul IPA berbasis <em>STEM</em> dinyatakan sangat praktis digunakan dengan skor sebesar 90,83%; dan (3) Modul IPA berbasis <em>STEM</em> dinyatakan sangat efektif dengan skor N-Gain sebesar 0,8 dan skor angket respon peserta didik sebesar 74,16%. Kesimpulannya yaitu modul IPA berbasis <em>STEM</em> yang dikembangkan terbukti valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan KPS siswa SMP.</p> Putri Agustin Wahyuningtyas Sri Wahyuni Rusdianto Rusdianto Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-10-21 2025-10-21 5 4 1335 1347 10.53299/jagomipa.v5i4.2299 Analisis Pemecahan Masalah Matematis Siswa Berdasarkan Teori Polya pada Materi Domain Data https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2232 <p>Tujuan penelitian ini ialah (1) menelaah kapabilitas peserta didik sekolah dasar dalam melakukan pemecahan problematika matematis, (2) mengidentifikasi ketidaktepatan yang muncul ketika peserta didik memecahkan masalah berdasarkan kerangka teori Polya pada pokok bahasan domain data. Metodologi yang diadopsi adalah deskriptif kualitatif bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai bagaimana kemampuan matematis siswa Sekolah Dasar. Peneliti menerapkan teknik pengumpulan data dengan menilai jawaban peserta didik berlandaskan tahapan kemampuan pemecahan masalah menurut Polya. Peserta didik diberikan dua butir soal berbentuk uraian dan pilihan ganda kompleks. Instrumen penelitian mencakup tes, wawancara, dan dokumentasi. Subjek yang menjadi fokus penelitian ini terdiri dari empat peserta didik kelas IV pada jenjang pendidikan dasar, yang kemudian dikelompokkan menurut klasifikasi tingkat kecakapan dalam menyelesaikan persoalan, yakni kategori tinggi, menengah, dan rendah. Materi pembelajaran yang disampaikan dalam penelitian ini berfokus pada kajian domain data. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis yang diperoleh, ditemukan bahwa satu orang peserta didik termasuk dalam kategori kemampuan pemecahan masalah yang tinggi, satu orang berada pada tingkatan menengah, sementara dua orang lainnya tergolong dalam kelompok dengan kemampuan pemecahan masalah yang rendah. Peserta didik dengan kategori rendah, yakni S3, belum cakap dalam memahami permasalahan maupun menyusun rencana penyelesaian. Adapun peserta didik S4, pada soal diagram garis tidak mampu menyelesaikan dengan baik, sedangkan pada diagram gambar hanya sanggup memahami permasalahan serta melaksanakan tahap pengecekan kembali.</p> Ivana Margaretta Mooiva Ardi Ahmad Ubaidur Azeka Eka Zuliana Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-10-22 2025-10-22 5 4 1348 1362 10.53299/jagomipa.v5i4.2232 Pengembangan Modul IPA Siswa Model Resource Based Learning untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional dan Berpikir Kritis Siswa https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2763 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Modul Pembelajaran IPA dngan menggunakan Model <em>Resource Based Learning</em> pada siswa SMP. Penelitian ini direncanakan melalui penelitian R&amp;D (Penelitian dan Pengembangan) dengan pendekatan model 4D (Definisi, Desain, Pengembangan, dan Penyebaran). Siswa kelas VIII SMPN 1 Hu'u, Dompu, NTB, menjadi objek penelitian ini. Penelitian ini menggunakan satu kelompok saja dan tidak ada kelompok pembanding, penelitian ini bersifat pra-eksperimental dengan desain <em>one group pretest-posttest</em>. Desain ini mencakup satu kelompok yang diukur pada tahap pre-tes (O1), kemudian diberi perlakuan tertentu (X), dan diukur kembali pada tahap post-tes (O2). Validasi modul pembelajaran IPA model<em> Resource Based Learning</em> yang dikembangkan mencakup tiga aspek validasi (materi, konstruksi, bahasa) dengan hasil valid. Pada hasil uji hipotesis menggunakan uji manova menunjukan bahwa (1) tidak terdapat perbedaan tingkat kecerdasan emosional siswa antara kelas dengan menggunakan modul pembelajaran IPA model <em>Resource Based Learning</em> dan kelas konvesional, hal ini disebabkan nilai sig 0,167 &gt; 0,05: (2) bahwa terdapat perbedaan tingkat berpikir kirtis siswa antara kelas dengan menggunakan modul pembelajaran IPA model <em>Resource Based Learning</em> dan kelas konvesional, karena nilai sig 0,004 &lt; 0,05: dan (3) analisa data secara simultan (kecerdasan emosional dan berpikir kritis) pada uji efektivitas setelah melakukan proses pembelajaran modul pembelajaran IPA model <em>resource based learning </em>nilai sig Wilks' Lambda 0,009 &lt; 0,05.</p> Edi Firmansyah Qurban Hajar Jeti Jeti Linda Sari Kamaluddin Kamaluddin Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-10-22 2025-10-22 5 4 1363 1374 10.53299/jagomipa.v5i4.2763 Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Trigonometri https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2758 <p>Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan komunikasi matematis tertulis siswa kelas X SMA dalam menyelesaikan soal-soal trigonometri. Kemampuan ini penting karena matematika berfungsi sebagai bahasa simbolik untuk menyampaikan ide secara tepat dan cermat melalui berbagai bentuk representasi. Berbagai temuan menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa masih rendah, ditunjukkan oleh kesulitan dalam menjelaskan langkah penyelesaian, ketidaktepatan dalam penggunaan notasi, serta ketidakteraturan dalam menyimpulkan hasil. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan subjek lima siswa, dan data dikumpulkan melalui analisis pekerjaan tertulis berdasarkan empat indikator komunikasi matematis: pernyataan ide tertulis, penggunaan representasi, penjelasan langkah logistik, dan kesimpulan kontekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mampu memenuhi dua indikator awal, yaitu menyatakan ide atau informasi matematika secara tertulis serta menggunakan representasi matematika, tetapi menunjukkan kelemahan signifikan pada penjelasan langkah penyelesaian secara logistik dan runtut serta pada penyusunan kesimpulan yang sesuai dengan konteks soal. Kelemahan tersebut tampak dari alur pengerjaan yang tidak sistematis, perhitungan yang meloncat, serta penulisan kesimpulan akhir yang hanya berupa angka tanpa makna kontekstual yang jelas. Fokus permasalahan utama siswa terdapat pada aspek prosedural dan kontekstualisasi, yang diperkuat oleh adanya kesalahan konseptual dalam pemodelan matematika.</p> Dea Miftha Amalia Sari Sutini Sutini Agung Prasetyo Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-10-24 2025-10-24 5 4 1375 1387 10.53299/jagomipa.v5i4.2758 Analisis Berpikir Logis Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Analitis https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2766 <p>Studi ini dilatarbelakangi pentingnya kemampuan berpikir logis dan kemampuan berpikir analitis dalam memecahkan persoalan matematika, menjadi tantangan dikarenakan pembelajaran yang berfokus prosedur mekanis. Adapun urgensi penelitian ini untuk mengidentifikasi mendalam gaya berpikir logis siswa dalam memecahkan masalah matematika yang ditinjau dari kemampuan berpikir analitis, sehingga dapat dijadikan dasar perancangan strategi pembelajaran yang lebih efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir logis siswa yang memiliki kemampuan berpikir analitis (tinggi, sedang, rendah) dalam memecahkan masalah. Penelitian ini dilaksanakan pada 15 April 2025, menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan subjek sebanyak tiga peserta didik. Proses pemilihan subjek menggunakan pendekatan <em>purposive sampling</em>. Penelitian ini menggunakan instrumen yakni angket kemampuan berpikir analitis dan tes berpikir logis. Teknik analisis data menggunakan model yang dirancang Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini yakni: subjek dengan gaya berpikir analitis tinggi memenuhi beberapa indikator berpikir logis dalam memecahkan masalah yaitu menuliskan informasi pada persoalan yang diberikan, menyelesaikan persoalan menggunakan langkah yang dipilih, menyimpulkan dan meninjau ulang hasil jawaban. Subjek dengan kemampuan berpikir analitis sedang memenuhi beberapa indikator berpikir logis dalam memecahkan masalah yaitu menuliskan informasi pada persoalan yang diberikan, menuliskan langkah penyelesaian dari awal sampai akhir diperolehnya kesimpulan, menyelesaikan persoalan menggunakan langkah yang dipilih, dan menyimpulkan hasil jawaban. Subjek dengan kemampuan berpikir analitis rendah memenuhi satu indikator dalam memecahkan masalah yaitu menuliskan informasi pada persoalan yang diberikan.</p> Vidia Dwi Nurlaili Maunah Setyawati Siti Lailiyah Yayuk Tri Sulistyowati Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-10-24 2025-10-24 5 4 1388 1399 10.53299/jagomipa.v5i4.2766 Dimensi Etnomatematika dalam Hukum Waris Islam Kajian tentang Representasi Matematis Faraid https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2496 <p>Hukum waris Islam merupakan salah satu bagian penting dalam tatanan hukum Islam, yang kedudukannya ditegaskan melalui ayat Al-Qur’an dan Hadis. Hukum ini bersifat universal karena akan dialami oleh setiap individu dalam kehidupannya. Melalui kajian etnomatematika, penelitian ini bertujuan mengungkap konsep dan nilai matematika yang terkandung dalam pembagian harta warisan menurut perspektif Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi deskriptif untuk memahami praktik pembagian waris secara kontekstual. Subjek penelitian berjumlah 3 orang informan, terdiri atas tokoh agama, ahli waris, dan masyarakat yang pernah terlibat dalam proses pembagian warisan. Teknik pemilihan subjek menggunakan purposive sampling dengan pertimbangan pengalaman dan pengetahuan mereka terhadap hukum waris Islam. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara dan lembar observasi yang disusun berdasarkan indikator konsep etnomatematika dalam hukum waris. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etnomatematika memiliki peran penting dalam proses pembagian harta warisan di masyarakat, dengan ditemukannya berbagai konsep matematika seperti operasi bilangan (penjumlahan dan pengurangan), pecahan, dan perbandingan. Temuan ini membuktikan bahwa penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari dapat mempermudah pemahaman dan penerapan hukum Islam, khususnya hukum waris, serta menjadi sarana pelestarian pengetahuan matematis secara informal dalam budaya masyarakat.</p> Siti Nur Aini Lutfiyah Lutfiyah Frida Murtinasari Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-11-03 2025-11-03 5 4 1400 1412 10.53299/jagomipa.v5i4.2496 Argumentasi Kolektif Siswa Kelas VIII dalam Memecahkan Masalah Geometri https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2805 <p>Pembelajaran matematika masih cenderung berfokus pada hasil akhir, sehingga kesempatan siswa untuk berargumentasi dan membangun pemahaman konsep dan bernalar secara kolaboratif belum optimal. Padahal, argumentasi kolektif berperan penting dalam menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan reflektif melalui proses negosiasi makna dan pembenaran berbasis bukti. Oleh karena itu, diperlukan kajian untuk mengetahui bagaimana bentuk dan tingkat kemampuan argumentasi kolektif siswa dalam pembelajaran matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji argumentasi kolektif siswa dalam menyelesaikan masalah geometri. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Laboratorium UM. Subjek dalam penelitian ini adalah 9 siswa kelas VIII B SMP Laboratorium UM yang terbagi menjadi 3 kelompok. Teknik yang digunakan dalam pemilihan subjek adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah Peneliti itu sendiri. Selain itu, instrumen pendukung meliputi soal tes terkait masalah geometri, pedoman wawancara semi terstruktur, alat perekam audio/audiovisual, dan catatan lapangan (observasi). Pengumpulan data penelitian ini menggunakan tiga teknik utama, yaitu (1) observasi (catatan lapangan), (2) wawancara semi terstruktur, dan (3) dokumentasi. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis interaktif yang meliputi empat tahapan, yaitu: (1) pengumpulan data, (2) kondensasi (reduksi) data, (3) penyajian data, dan (4) penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa telah memiliki kemampuan awal dalam membangun argumen matematis secara kolaboratif. Namun, justifikasi dan alasan yang diberikan masih bersifat prosedural dan belum memperkuat argumen secara optimal. Diperlukan pembelajaran yang menekankan penguatan aspek <em>warrant</em> dan <em>backing</em> untuk meningkatkan kualitas argumentasi.</p> Imam Rofiki Puguh Darmawan Tuti Mutia Sri Rahayuningsih Fahrany Wahyu Andini Kholitdatul Khasanah Leyna Dwi Agustina Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-11-03 2025-11-03 5 4 1413 1435 10.53299/jagomipa.v5i4.2805 Enhancing Learning Autonomy through Heutagogical Flipped Learning: A Three-Semester Longitudinal Study in Indonesian Higher Education https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2807 <p>This study aims to analyze the effect of implementing <em>Heutagogical Flipped Learning</em> (HFL) on students’ learning autonomy in Indonesian higher education. The research employed a quasi-experimental longitudinal approach with a one-group pretest–posttest design, conducted over three consecutive semesters in the same course within a postgraduate mathematics education program. A total of 93 students as participated in the study. The research instruments consisted of the <em>HFL Implementation Scale</em> and the <em>Learning Autonomy Scale</em>, each comprising 20 items with content validity (Aiken’s V) ranging from 0.84 to 0.94 and reliability coefficients (α) above 0.88. Data were analyzed using descriptive statistics, paired-sample <em>t</em>-tests, simple linear regression, and thematic analysis of reflective interview data. The findings revealed that the implementation of HFL had a positive and significant effect on improving students’ learning autonomy, with an R² value of 0.46 (<em>p</em> &lt; 0.001). The learning effect increased from a medium to a large level across semesters (Cohen’s <em>d</em> = 0.49 → 0.91). The longitudinal trend analysis showed an average increase of 0.22 points in learning autonomy per semester. The interview results supported the quantitative findings, showing that 83% of students expressed satisfaction with the learning process, particularly regarding learning flexibility, responsibility, and peer collaboration, although some faced technical and time-management challenges. Overall, this study confirms that HFL is effective in enhancing students’ learning autonomy and satisfaction in higher education. Its sustained implementation has the potential to foster a culture of self-directed and reflective learning aligned with Indonesia’s digital education transformation agenda.</p> St. Zulaiha Nurhajarurahmah Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-11-03 2025-11-03 5 4 1436 1448 10.53299/jagomipa.v5i4.2807 Evaluation of Independent Curriculum Implementation in Student-Centered Mathematics Learning at SMPN 1 Cikidang Sukabumi https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2847 <p>The Independent Curriculum emphasizes student-centered learning; therefore, its implementation in Mathematics subjects at SMPN 1 Cikidang, Sukabumu needs to be evaluated. This study aims to examine how teachers design and implement Mathematics learning based on the Independent Curriculum and to reveal how students perceive its benefits and challenges. In addition, this research aims to assess the extent to which the implementation aligns with the core principles of the Independent Curriculum. The research employed a qualitative method with a field study approach, using in-depth interviews with teachers and students of SMPN 1 Cikidang. Data analysis was conducted descriptively through reduction, presentation, and conclusion drawing. The results show that teachers are fairly adaptive in designing contextual learning despite facing facility constraints, while students feel more motivated but require intensive guidance. The study concludes that teacher training and adequate facilities are essential to optimize Mathematics learning based on the Independent Curriculum.</p> Rani Nurhayati Rosida Hendro Prasetyono Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-11-03 2025-11-03 5 4 1449 1460 10.53299/jagomipa.v5i4.2847 Profil Penyelesaian Masalah Literasi Matematika pada Materi Barisan dan Deret ditinjau dari Mathematics Self-Concept Siswa SMA https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2867 <p>Kemampuan literasi matematika siswa Indonesia yang masih rendah pada asesmen internasional seperti PISA menjadi dasar penting dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil penyelesaian masalah literasi matematika pada materi barisan dan deret ditinjau dari tingkat <em>Mathematics Self-Concept</em> (MSC) siswa SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus yang melibatkan dua subjek dari salah satu SMA Negeri di Kota Sukabumi yang dipilih secara <em>purposive</em> berdasarkan hasil angket MSC, yaitu satu siswa dengan kategori MSC tinggi dan satu siswa dengan kategori MSC rendah. Instrumen yang digunakan meliputi angket MSC, tes literasi matematika, dan wawancara semi-terstruktur. Angket MSC digunakan pada tahap awal untuk mengidentifikasi tingkat kepercayaan diri dan persepsi siswa terhadap kemampuan matematikanya, sedangkan tes literasi matematika diberikan setelahnya untuk menggali kemampuan siswa dalam merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan konsep matematika dalam konteks kehidupan nyata. Wawancara semi-terstruktur dilakukan setelah pelaksanaan tes untuk memperoleh penjelasan lebih mendalam mengenai strategi berpikir dan kesulitan yang dialami siswa. Data dianalisis menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dijaga melalui triangulasi teknik dengan membandingkan hasil angket, tes, dan wawancara untuk memastikan validitas dan konsistensi temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan MSC tinggi mampu memenuhi sebagian besar indikator literasi matematika, terutama pada proses <em>formulate </em>dan <em>employ</em>, sedangkan siswa dengan MSC rendah masih kesulitan menghubungkan informasi kontekstual dengan model matematis. Penelitian ini menegaskan bahwa integrasi aspek kognitif dan afektif dalam pembelajaran matematika penting untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kontekstual siswa.</p> Berlian Bella Juniar Lukman El Hakim Eti Dwi Wiraningsih Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-11-11 2025-11-11 5 4 1461 1475 10.53299/jagomipa.v5i4.2867 Investigasi Kesulitan Peserta Didik Melalui Indikator Polya dalam Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika (KPMM) Peserta Didik pada Materi Barisan dan Deret Aritmetika https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2868 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri secara mendalam kesulitan yang dialami peserta didik dalam menyelesaikan persoalan matematika pada topik barisan dan deret aritmetika dengan menggunakan indikator pemecahan masalah menurut Polya. Kajian ini menerapkan metode deskriptif kualitatif dengan melibatkan dua peserta didik kelas X SMA KORPRI Bekasi yang dipilih secara <em>purposive sampling</em>, masing-masing merepresentasikan tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis (KPPM) tinggi dan rendah. Data penelitian diperoleh melalui tes pemecahan masalah yang telah melalui proses validasi pakar, kemudian dianalisis berdasarkan empat tahapan Polya, yaitu memahami masalah, merancang strategi, melaksanakan rencana, dan meninjau kembali hasil penyelesaian. Hasil temuan menunjukkan bahwa peserta didik dengan KPPM tinggi mampu mengintegrasikan konsep dan prosedur secara sistematis sehingga menghasilkan jawaban yang tepat, meskipun masih ditemukan kekeliruan kecil seperti kesalahan pada tanda operasi, pengabaian informasi penting, serta tidak melakukan verifikasi terhadap hasil. Di sisi lain, peserta didik dengan KPPM rendah menunjukkan kesulitan pada tahap perencanaan dan penerapan rumus akibat lemahnya pemahaman konseptual, sehingga penyelesaiannya cenderung bersifat rutin dan berfokus pada hasil akhir semata. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menegaskan bahwa keseimbangan antara pemahaman konsep dan keterampilan prosedural perlu ditumbuhkan agar peserta didik mampu memecahkan masalah matematika secara menyeluruh, rasional, dan reflektif.</p> Ajeng Meilani Makmuri Makmuri Flavia Aurelia Hidajat Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-11-11 2025-11-11 5 4 1476 1486 10.53299/jagomipa.v5i4.2868 Analisis Kebutuhan Siswa terhadap Pengembangan LKPD IPA Berbasis Discovery Learning di SMP Muhammadiyah Jajaran Baru II https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2908 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menelaah kebutuhan peserta didik dalam pengembangan <em>LKPD</em> berbasis <em>Discovery Learning</em> pada mata pelajaran IPA di SMP Muhammadiyah Jajaran Baru II. Penelitian menggunakan pendekatan <em>kualitatif</em> dengan analisis <em>deskriptif</em>. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara dengan guru serta siswa, kemudian dianalisis melalui reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini ialah guru mata pelajaran IPA serta peserta didik di SMP Muhammadiyah Jajaran Baru II. Hasil wawancara, menunjukkan bahwa sekolah tersebut telah menerapkan Kurikulum Merdeka, namun proses pembelajaran di kelas masih menunjukkan karakteristik yang monoton dan cenderung berpusat pada guru. Sumber belajar terbatas pada buku paket dan LKPD konvensional tanpa inovasi. Metode yang digunakan masih ceramah sehingga partisipasi siswa rendah. Sarana dan prasarana masih terbatas, karena tidak ada laboraturium IPA. Hasil observasi menunjukkan penerapan pembelajaran hanya mencapai 38,09% (kategori sangat kurang). Guru belum menyiapkan RPP/modul ajar, serta media dan sumber belajar tidak dipersiapkan. Aktivitas dan motivasi belajar siswa rendah. Dengan demikian, diperlukan pengembangan dalam: (1) bahan ajar, (2) muatan pembelajaran, (3) jenis bahan ajar, dan (4) penerapan model pembelajaran inovatif seperti Discovery Learning agar siswa lebih aktif dan termotivasi.</p> Susi Irawati Ahmad Amin Tri Ariani Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-11-14 2025-11-14 5 4 1487 1500 10.53299/jagomipa.v5i4.2908 Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Berbantuan Media Flipbook terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 2 Haharu https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2843 <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe <em>Picture and Picture</em> berbantuan media <em>Flipbook</em> terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 2 Haharu. Penelitian ini ialah penelitian Eksperimen dengan pendekatan kuantitatif yang memiliki sifat asosiatif. Sampelnya yang diimplementasikan dalam studi ini mencakup 2 kelas, yaitu Penelitian ini melibatkan dua kelas, yaitu kelas XII A sebagai kelas kontrol yang berjumlah 30 siswa dan kelas XII C sebagai kelas eksperimen yang juga berjumlah 30 siswa, sehingga total keseluruhan peserta penelitian sebanyak 60 orang siswa di SMA Negeri 2 Haharu. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik <em>purposive sampling</em>, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu dari peneliti. Dalam hal ini, kelas dipilih karena memiliki kemampuan akademik yang relatif setara dan sesuai dengan kebutuhan penelitian.. Untuk pengumpulannya data, metode yang diimplementasikan meliputi wawancara, pengujian dan dokumentasi. Proses analisis data dilaksanakan dengan beberapa tahapan, termasuk: uji Validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, serta uji t (paired sampel t-test). Temuan dari analisis hipotesis dengan mengimplementasikan paired t-test menunjukkan nilai (2-tailed) yang mengindikasikan bahwasannya model pembelajaran yang diimplementasikan berdampak yang signifikan pada hasil belajarnya siswa. Hasil penelitian di SMA Negeri 2 Haharu memperlihatkan bahwasannya model pembelajaran kooperatif tipe <em>picture and picture</em> berbantuan media <em>flipbook</em> berpengaruh positif terhadap hasil belajarnya siswa dengan tingkat ketuntasan mencapai 89%. Model ini memotivasi siswa untuk berkolaborasi dalam kelompok, sehingga mereka tidak bosan dan lebih aktif dalam proses pembelajarannya.</p> Yumika Yaku Danga Anita Tamu Ina Yohana Ndjoeroemana Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-11-23 2025-11-23 5 4 1501 1511 10.53299/jagomipa.v5i4.2843 Pengembangan Pembelajaran Matematika Berbasis Energi Terbarukan dengan Pendekatan STEAM di SMP Kokoda Utara https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2975 <p>Pembelajaran matematika di daerah terpencil sering terkendala keterbatasan sumber daya, seperti akses listrik dan teknologi, sehingga proses belajar cenderung konvensional dan kurang menarik bagi siswa. Energi terbarukan seperti matahari dan angin berpotensi dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang kontekstual sekaligus menumbuhkan kesadaran lingkungan. Tujuan penelitian untuk dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa dan menguji efektivitas pembelajaran berbasis eksperimen energi terbarukan dengan pendekatan STEAM di sekolah 3T serta kesadaran energi terbarukan pada siswa. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode <strong>pre-eksperimental </strong>dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa kelas VII SMP Kokoda Utara. Perlakuan berupa pembelajaran matematika melalui eksperimen energi surya dan angin, di mana siswa melakukan pengukuran, pencatatan data, serta perhitungan matematis. Instrumen penelitian ini adalah hasil tes uji pengetahuan dan angket motivasi siswa terhadap pembelajaran. Analisis menggunakan uji normalitas Shapiro–Wilk dan uji <em>parameter</em>. Penelitian menunjukkan hasil nilai rata-rata pretest 37,27 meningkat menjadi 67,27 pada posttest. Uji <em>paired sample t-test</em> menunjukan signifikansi 0,01 antara nilai pretest dan postest. Pengembangan penelitian ini menunjukan bahwa model pembelajaran berbasis eksperimen energi terbarukan dengan pendekatan STEAM efektif meningkatkan hasil belajar matematika sekaligus memberikan pemahaman inovasi energy terbarukan di daerah tanpa akses listrik.</p> Rosa Orpa Sapulette Ahmad Rizal Nurul Kusumawardana Lili Sarce Sapari Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-11-30 2025-11-30 5 4 1512 1519 10.53299/jagomipa.v5i4.2975 Tes Diagnostik Miskonsepsi Siswa Kelas IX SMP pada Materi Reaksi-Reaksi Kimia melalui Three – Tier test https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2890 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menguji kelayakan instrumen tes diagnostik berbentuk <em>Three-Tier Test</em> guna mengidentifikasi miskonsepsi siswa kelas IX SMP pada materi reaksi kimia. Metode yang digunakan adalah <em>Research and Development</em> (R&amp;D) dengan tahapan: studi lapangan, perencanaan, pengembangan soal, validasi ahli, revisi, uji coba, dan penyempurnaan produk. Instrumen terdiri dari 15 soal yang mencakup berbagai indikator materi reaksi kimia dan divalidasi oleh tiga ahli dengan hasil validitas sangat baik. Uji coba dilakukan pada 32 siswa SMP Negeri 2 Gebog. Data dianalisis secara kuantitatif menggunakan uji validitas Pearson Product Moment, uji reliabilitas Cronbach’s Alpha, analisis tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal, serta analisis kategori pemahaman siswa berdasarkan kombinasi jawaban pada <em>three-tier test</em>. Hasil analisis menunjukkan bahwa 12 soal valid, reliabilitas instrumen tergolong cukup tinggi (r = 0,682), dan tingkat kesukaran soal bervariasi. Tes ini mampu mengungkap kategori pemahaman siswa, termasuk miskonsepsi, dengan lebih akurat dibandingkan tes konvensional. Oleh karena itu, instrumen ini layak digunakan sebagai alat diagnostik dalam pembelajaran IPA berbasis Kurikulum Merdeka.</p> Saskia Nazwa Anggraini Dwiyani Anjar Martitik Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-11-30 2025-11-30 5 4 1520 1530 10.53299/jagomipa.v5i4.2890 Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Model Pembelajaran Talking Stick Berbantuan Media PPT Animasi Dilengkapi Baamboozle di SMP Negeri 1 Waingapu https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2844 <p>Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang bagaimana model pembelajaran kooperatif tipe <em>Talking Stick</em> berbantuan media PPT<em> Animation</em> dilengkapi <em>Baamboozle</em>, serta mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan model dan media pembelajaran tersebut. Jenis studi ini mengimplementasikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menggunakan deskriptif kuantitatif. Subjek dalam studi ini ialah siswa kelas VIII-B di SMP Negeri 1 Waingapu. Teknik analisis data adalah ranah kognitif dan ranah afektif. Alat pengumpulannya data yang diimplementasikan lembar observasi serta tes terulis. Temuan studi memperlihatkan ada peningkatannya yang signifikan pada hasil belajar kognitif, di mana nilai awal 25% pada pra-siklus meningkatnya menjadi 53,12% di siklus I, dan kemudian naik lagi menjadi 87,5% di siklus II. Selain itu, ada pula peningkatan dalam hasil belajar afektif, dari 21,87% pada pra-siklus menjadi 71,87% di siklus I, dan mencapai 93,75% di siklus II. Terlihat dengan itu, diperoleh kesimpulan bahwa penerapannya metode pembelajaran kooperatif jenis <em>Talking Stick</em> yang didukung oleh media PPT <em>Animation</em> dan <em>Baamboozle</em> efektif untuk meningkatkan hasil belajarnya siswa.</p> Arni Hada Rewa Anita Tamu Ina Riwa Rambu Hada Enda Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-12-01 2025-12-01 5 4 1531 1538 10.53299/jagomipa.v5i4.2844 Persepsi Literasi Digital Mahasiswa Calon Guru Program Studi Pendidikan Matematika Sebagai Bekal Pedagogi Abad-21 https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2960 <p>Tujuan dari penelitian ini ialah mendeskripsikan persepsi mahasiswa calon guru matematika mengenai literasi digital yang berperan sebagai salah satu kompetensi pedagogis dalam menghadapi tantangan abad ke-21. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kuantitatif dengan mengumpulkan data melalui penyebaran kuesioner kepada 243 mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusa Cendana. Instrumen penelitian terdiri dari lima aspek literasi digital. Data dianalisis secara deskriptif dengan mengonversikan nilai rata-rata ke bentuk persentase. Analisis data menunjukkan bahwa persepsi calon guru matematika secara keseluruhan berada pada kategori yang sangat tinggi (83,55%). Untuk masing-masing aspek literasi digital tergolong sangat tinggi, dengan persentase tertinggi terdapat pada aspek komputer dan teknologi (85,43%) dan terendah pada literasi informasi (80,77%). Pada setiap indikator menunjukkan hasil yang baik. Temuan ini menunjukkan bahwa mahasiswa calon guru memiliki kesiapan digital yang baik untuk menghadapi tantangan pembelajaran abad-21, namun tetap memerlukan penguatan dalam keterampilan dengan terus evaluasi secara berkala.</p> Luciano A. Herenu Damianus D. Samo Imelda H. E. Rimo Sherina A. Rohi Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-12-01 2025-12-01 5 4 1539 1548 10.53299/jagomipa.v5i4.2960 Investigasi Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa dalam Kelas Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik https://bimaberilmu.com/jurnal/index.php/jagomipa/article/view/2779 <p>Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan latar belakang pentingnya kemampuan pemahaman konsep matematis bagi siswa. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa adalah kemampuan pemahaman konsep matematis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa di kelas VII SMP Negeri 13 Medan. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sampel penelitian yakni siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Medan yang berjumlah 30 siswa. Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu soal kemampuan pemahaman konsep matematis, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penerapan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan lima karakteristik pendekatan pendekatan PMR, yaitu: penggunaan konteks, penggunaan model untuk matematika progresif, pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan. Subjek dalam penelitian ini melibatkan 30 siswa SMP Negeri 13 Medan. Data hasil <em>pretest</em> dan <em>posttest</em> dianalisis menggunakan skor N-Gain untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dipilih enam siswa sebagai subjek wawancara, yang terdiri dari 2 siswa dengan peningkatan tinggi, 2 siswa dengan peningkatan sedang, dan 2 siswa dengan peningkatan rendah. Hasil penelitian ini menunjukan PMR meningkatkan pemahaman konsep matematika. Melalui penggunaan konteks siswa dapat mengaitkan masalah matematika dengan kehidupan sehari-hari, menggunakan model untuk membangun pemahaman informal menjadi formal, mengembangkan stategi penyelesaian, serta meningkatkan keterampilan komunikasi dan kepercayaan diri. Proses pembelajaran yang interaktif menjadikan pemahaman siswa tidak hanya bersifat prosedural, tetapi juga konseptual.</p> Veronika Stephanie Sitanggang Mangaratua M. Simanjorang Copyright (c) 2025 JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-12-08 2025-12-08 5 4 1549 1559 10.53299/jagomipa.v5i4.2779