Pengaruh School well-being dan Adversity quotient (AQ) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha
DOI:
https://doi.org/10.53299/jppi.v5i4.2640Keywords:
school-well being, adversity quotient, hasil belajar, siswa buddhis, pendidikan agama buddhaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh school well-being dan adversity quotient (AQ) terhadap hasil belajar siswa Buddhis pada mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha di SMP Negeri Singkawang Timur. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada pentingnya lingkungan sekolah yang mendukung dan ketahanan pribadi siswa dalam menentukan keberhasilan akademik. Urgensi penelitian muncul karena pendidikan sering kali menekankan aspek kognitif, padahal faktor psikologis dan emosional juga berpengaruh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei serta analisis regresi linier sederhana dan berganda. Data dikumpulkan melalui angket dan dokumentasi hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa school well-being berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar sebesar 24,6%, sedangkan adversity quotient (AQ) berpengaruh lebih besar sebesar 59,7%. Secara simultan, keduanya menyumbang 61% terhadap hasil belajar, namun dalam uji parsial hanya adversity quotient (AQ) yang signifikan. Temuan ini menegaskan bahwa kemampuan siswa menghadapi kesulitan lebih menentukan keberhasilan akademik dibanding kenyamanan lingkungan sekolah. Simpulan penelitian ini mengindikasikan perlunya strategi pembelajaran dan program sekolah yang tidak hanya meningkatkan kualitas lingkungan belajar, tetapi juga memperkuat karakter siswa melalui nilai ketekunan, kesabaran, dan ketabahan sebagaimana tercermin dalam ajaran Pendidikan Agama Buddha.
References
Agustian, A. G. (n.d.). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ: Emotional Quotient Berdasarkan Enam Rukun Iman dan Lima Rukun Islam. Arga.
Anggreni, N. M. S., & Immanuel, A. S. (2020). Model School Well- Being Sebagai Tatanan Sekolah Sejahtera Bagi Siswa. Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi, 1(3), 146. https://doi.org/10.24014/pib.v1i3.9848
Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Alfabeta.
Azwar, S. (2013). Metode Penelitian. Pustaka Pelajar .
Bandura, A. (1986). Social foundations of thought and action: A social cognitive theory. Englewood Cliffs.
Cohen, J., McCabe, E. M., Michelli, N. M., & Pickeral, T. (2009). School climate: Research, policy, practice, and teacher education. Teachers College Record, 111(1), 180–213.
Dariyo, A. (2015). School well-being dan hubungannya dengan prestasi belajar siswa sekolah menengah. Jurnal Psikologi, 42(2), 123–135.
Grabel, B. F. (2007). The Relationship between Wellbeing and Academic Achievement A systematic Review.
Habibah, S. U. (2005). Studi Deskriptif Tingkat Adversity quotient Mahasiswa BK yang sedang Menulis Skripsi Tahun Akademik 2004- 2005. Universitas Negeri Jakarta.
Hamdana, F. (2005). School Well Being Dan Prestasi Belajar Siswa Program Akselarasi Kelas XI MAN 3.
Hasanah, H. (2010). Hubungan Antara Adversity Quotient Dengan Prestasi Belajar Siswa Smun 102 Jakarta Timur.
Hossain, S., O’Neill, S., & Strnadová, I. (2023). What Constitutes Student Well-Being: A Scoping Review Of Students’ Perspectives. Child Indicators Research, 16(2), 447–483. https://doi.org/10.1007/s12187-022-09990-w
Khatimah, H. (2015). Gambaran School well being pada Peserta Didik Program Kelas Akselerasi di SMA Negeri 8 Yogyakarta. Psikopedagogia, 4(1).
Khotimah, H. (2017). Pengaruh Teknik Pembelajaran Listening Team Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa. Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: E-Saintika, 1(1), 1.
Konu, A., & Rimpelä, M. (2002). Well-being in schools: a conceptual model. Health Promotion International, 17(1), 79–87. https://doi.org/10.1093/heapro/17.1.79
Lameto. (2016). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Rineka Cipta.
Leman. (2007). Memahami Adversity Quotient. Indonesian Psychological Journal, 115.
Lucey, T. A., & Laney, J. D. (2020). Well-being and academic engagement: A review of research. Journal of Education and Learning, 9(4), 1–12.
Mantue, F. (2021). Pengaruh adversity quotient, perhatian orang tua, dan motivasi terhadap hasil belajar siswa SMP di Kabupaten Tojo Una-Una. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 3(2), 45–55.
Marrone, R., Lam, B., Barthakur, A., Brinkman, S., Dawson, S., & Gabriel, F. (2024). The Relationship between Wellbeing and Academic Achievement: A Comprehensive Cross-Sectional Analysis of System Wide Data From 2016-2019. Journal of Learning Analytics, 11(3), 123–141. https://doi.org/10.18608/jla.2024.8357
Masten, A. S. (2001). Ordinary magic: Resilience processes in development. American Psychologist, 56(3), 227–238. https://doi.org/10.1037/0003-066X.56.3.227
McClelland, D. C. (1961). The achieving society. Princeton.
Opdenakker, M. C., & Damme, J. V. (2000). Effects of Schools, Teaching Staff and Classes on Achievement and Well-Being in Secondary Education: Similarities and Differences Between School Outcomes, School Effectiveness and School Improvement. 11(2), 165–196.
Pertiwi, N. M. A., Wiarta, I. W., & Ardana, I. K. (2018). Hubungan adversity quotient dengan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri di Denpasar. Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha, 9(2), 115–124.
Psych415. (2001). Reseach On Hedonic and Eudaimonic Well-Being. Annual Rev. Psychology. http://psych415.class.uic.edu
Putri, S. (2019). Subjective Well-Being Berhubungan dengan prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan.
Rodríguez, S., González-Suárez, R., Vieites, T., Piñeiro, I., & Díaz-Freire, F. M. (2022). Self-Regulation and Students Well-Being: A Systematic Review 2010–2020. Sustainability, 14(4), 2346. https://doi.org/10.3390/su14042346
Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000). On Happiness and Human Potentials: A Review of.
Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 57(6), 1069–1081. https://doi.org/10.1037/0022-3514.57.6.1069
Sapuri, R. (2009). Psikologi Islam: Tuntunan Jiwa Manusia Modern. Rajawali Pers.
Serianti, N. W. (2020). Grand Teori Advesity Quotient. http://undiksha.ac.id
Stoltz, P. G. (2000). Adversity Quotient Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Grasindo.
Suldo, S. M., Riley, K. N., & Shaffer, E. J. (2006). Academic Correlates of Children and Adolescents’ Life Satisfaction. School Psychology International, 27(5), 567–582. https://doi.org/10.1177/0143034306073411
Tian, L., Liu, B., Huang, S., & Huebner, E. S. (2013). Perceived Social Support and School Well-Being Among Chinese Early and Middle Adolescents: The Mediational Role of Self-Esteem. Social Indicators Research, 113(3), 991–1008. https://doi.org/10.1007/s11205-012-0123-8
Widyarani, N. (2009). Psikologi Populer: Kunci Pengembangan Diri. PT Elex Media Konputindo.
Zakiyah. (2020). Hubungan Antara Subjective Well Being Dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Nuraida Islamic Boarding School (NIBS ).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
